Humas SMK YPT Banjarmasin

Senin, 06 Januari 2020

Pameran Kreativitas Siswa SMK YPT Banjarmasin Tahun 2019














LATAR BELAKANG

Dalam suatu bidang industri, kita tidak hanya bekerja dengan mengacu pada diri kita sendiri saja. Terkadang kita harus melihat kepada orang lain demi sebuah kemajuan. Kita bisa menjadikan orang lain sebagai inspirasi diri kita dalam melakukan suatu pekerjaan. Jangan pernah malu untuk belajar dari orang lain demi kemajuan kita. Latar belakang itulah yang mendasari pihak sekolah untuk mengikuti kegiatan Pameran Kreativitas Siswa ini. Pihak sekolah berharap agar kegiatan pameran ini dapat menambah wawasan para siswa dalam hal kewirausahaan

TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan ini bertujuan untuk :
  1. Memotivasi minat bakat siswa – siswi dalam mengembangkan karya – karya disekolah
  2. Menampilkan SMK YPT Banjarmasin dengan keunggulan yang ditampilkan masing – masing jurusan.
  3. Untuk mempertahankan kebudayaan dan pendidikan yang berkarakter berbangsa sesuai kurikulum 2013
  4. Mengembangkan kreatifitas siswa – siswi dalam mengaplikasikan kompetensi yang sudah diperoleh
  5. Mempertahankan semangat dalam melestarikan alam dan budaya lingkungan

MANFAAT KEGIATAN

Manfaat Kegiatan pameran ini diantaranya :
  1. Dapat mengetahui karya siswa SMK
  2. Dapat memperoleh inspirasi
  3. Menambah Informasi mengenai kegiatan pameran


GAMBARAN UMUM

Pameran adalah suatu kegiatan yang menunjukan hasil karya seseorang yang di pajang di suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan yang memang disengaja dipertontonkan kepada masyarakat umum dengan tujuan sebagai bahan apresiasi terhadap mereka yang nonton dan nantinya sebagai modal mereka untuk menimbulkan karya baru lagi yang lebih kreatif dan inovatif. 

TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Tempat : Asrama Haji Banjarbaru
Waktu   : 05 Nopember s.d 08 Nopember 2019

PETUGAS
  • tiga orang guru selaku tim pameran kreativitas siswa
  • tiga orang siswa

PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEGIATAN

Kegiatan dipersiapkan dengan matang oleh seluruh panitia. Karya-karya yang bagus akan diseleksi dan dipamerkan untuk menarik perhatian dan minat dari pengujung.

PENGUNJUNG
Pengunjungnya adalah siswa/siswi dari sekolah lain. Dan beberapa pengunjung dari berbagai tempat.



Sabtu, 04 Januari 2020

Kegiatan Job Fair

Kegiatan Bimbingan Karier / Bimbingan Kejuruan

Optimalisasi Peran dan Fungsi Bimbingan Karier

     Jika merujuk pada pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karier berarti perkembangan dan kemajuan dlm kehidupan, pekerjaan, jabatan. Jadi, karier lebih menekankan pada proses. Oleh sebab itu, dalam merencanakan karier pun semestinya harus berdasarkan proses dan tidak bisa dilakukan secara dadakan. Itulah esensi dari bimbingan karier. Dalam konteks yang lebih luas, banyak pihak yang bertanggung jawab atas karier seseorang. Di keluarga, orang tua turut terlibat dalam karier anak-anaknya. Di sekolah, para guru juga tidak kalah penting dalam membimbing murid-muridnya dalam mengidentifikasi potensi dan minat mereka. Dalam hal ini, pihak Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Konseling memegang peranan penting. Terkait dengan ide menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia kerja, pemerintah dan dunia usaha perlu juga dilibatkan dalam bimbingan karier. Keterlibatan mereka perlu disinergikan dengan bekerjasama dengan pihak institusi pendidikan, misalnya dalam bentuk konsultasi. Selain itu, sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah dan dunia usaha dalam kaitannya dengan bimbingan karier bisa dilakukan dalam bentuk sharing informasi. Secara aktif, pihak dunia pendidikan dapat menghubungi dunia usaha dan pemerinyah untuk menginformasikan berbagai kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Kerjasama yang saling menguntungkan tersebut perlu dibina dan ditingkatkan sebagai media untuk menyelaraskan dunia pendidikan dengan dunia usaha. Dalam kolaborasi tersebut, pelatihan-pelatihan sangat penting dilakukan untuk membekali calon lulusan. Dengan sumber daya yang melimpah baik dari dunia pendidikan, dunia usaha dan pemerintah (dalam hal ini dinas tenaga kerja), semestinya kolaborasi tersebut dalam membuahkan hasil, terutama dalam penyediaan informasi yang relevan dan akurat bagi calon lulusan. 
     Pelatihan-pelatihan seperti pengenalan potensi diri, prosedur dan tahap-tahap seleksi dan rekruitmen di dunia kerja serta bagaimana menghadapi wawancara kerja, perlu dilakukan sedari dini. Banyak yang belum tahu mengenai informasi-informasi tersebut sehingga mereka menjadi takut dan cemas manakala menghadapi tes seleksi dan wawancara. Namun, diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai prosedur-prosedur yang penting tersebut, calon pelamar kerja bisa lebih paham dalam menghadapi wawancara kerja. Jika kolaborasi antara ketiga elemen di atas berjalan, maka dengan sendirinya jejaring antar lembaga akan lebih luas. Manfaatnya tidak saja untuk lembaga itu sendiri, namun juga bermanfaat bagi para calon lulusan dan calon pelamar kerja. Networking/jejaring tersebut bisa dilakukan dalam bentuk job fair, yaitu selain membuka peluang untuk rekruitmen dan seleksi, juga sebagai wadah untuk bertukar informasi mengenai kondisi ketenagakerjaan terkini. Walaupun selama ini bimbingan karir telah tersedia dan dilakukan, baik di sekolah maupun melalui layanan disnaker, namun perannya masih bisa dioptimalkan. Calon lulusan dituntut berperan aktif dan lebih berinisiatif dalam bertanya dan menggunakan fasilitas bimbingan konseling itu. Namun demikian, pihak sekolah dan dinas tenaga kerja juga perlu secara konsisten mensosialisasikan peran bimbingan konseling yang dikelola untuk calon pelamar dan masyarakat. Penyebaran informasi mengenai bimbingan karier harus terus dipacu sehingga masyarakat luas tahu dan memanfaatkan layanan tersebut. Sebagai akhir pada bagian ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bimbingan karier juga tidak kalah penting. Mengingat era globalisasi dengan level perubahan yang cukup tinggi, maka pelaku bimbingan karier perlu terus meng-update kemampuan, skills dan informasi yang dimiliki. Mereka perlu dipersiapkan dan dilatih terlebih dahulu sebelum memberikan bimbingan kepada calon pelamar.

Bimbingan Karier dan Entrepreneurship

     Selama ini, bimbingan karier lebih cenderung “mengurusi” persoalan hubungan pelamar kerja dan dunia usaha. Artinya, bimbingan karier lebih berfokus pada mereka yang berorientasi pada mencari pekerjaan. Sementara, perkembangan terkini menyebutkan bahwa peran entrepreneurship sangat penting dalam mendorong perekonomian bangsa melalui penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat melalui ide-ide yang kreatif dan inovatif yang bisa dikembangkan menjadi bisnis. Lantas, bagaimana bimbingan karier menyikapi persoalan tersebut? Idealnya, bimbingan karier tidak hanya membimbing mereka yang berorientasi pada yang mencari pekerjaan, tetapi juga mereka yang ingin berkarir dengan menjadi wirausaha/enterpreneur. Dengan cakupan kerja yang lebih luas, sekali lagi, kerjasama dengan pihak-pihak terkait juga dibutuhkan. Misalnya, bimbingan karier sekolah perlu menggandeng inkubator bisnis untuk mendiskusikan berbagai kemungkin ide usaha. Selain itu, dalam konteks jejaring, bimbingan karier juga perlu berhubungan dengan pihak penyedia dana, misalnya dunia perbankan atau koperasi. Dengan demikian, mengingat salah satu hambatan berusaha adalah pada aspek permodalan. akses terhadap modal usaha dapat lebih mudah melalui kerjasama dengan institusi keuangan tersebut. Jejaring dan kerjasama seperti itulah yang perlu terus digiatkan. Selain itu, jejaring yang dibangun oleh bimbingan karier bagi para calon wirausaha bisa diperluas dengan melibatkan ikatan-ikatan pengusaha. Hal ini sangat penting untuk memotivasi calon pengusaha muda melalui berbagi pengalaman dan informasi ketika merintis usaha. Melalui kisah-kisah yang disampaikan, baik keberhasilan, kegagalan dan pengalaman berbisnis, maka para calon penguasaha muda tersebut dapat terlecut motivasi mereka dan tidak gampang menyerah sebab salah satu prinsip berwirausaha adalah pantang menyerah. Melalui kerjasama dengan ikatan-ikatan penguasaha tersebut, calon-calon lulusan yang berminat untuk menekuni dunia usaha bisa mendapatkan banyak tips-tips dalam berusaha, selain memperluas jejaring tentunya. Melalui bimbingan karier dengan menggandeng pelaku-pelaku dan ikatan usaha, paling tidak sedari awal, para calon lulusan mengerti dan memahami atmosfer dalam sektor kewirausahaan. Bahwasanya dalam setiap usaha muncul hambatan dan kegagalan itu wajar, sebab berdasarkan pengalaman-pengalaman dari para pengusaha, tidak sedikit mereka yang harus berjibaku dengan kegagalan dan hambatan. Oleh sebab itu, dengan sharing dan bertukar pengalaman antar penguasaha dan ikatan pengusaha tersebut, maka calon lulusan akan mendapatkan pandangan baru mengenai dinamika berusaha. Pada akhirnya, para calon lulusan akan memiliki pilihan selain mencari pekerjaan, yaitu berbisnis dan membuka lapangan pekerjaan. Jika motivasi dan niat sudah ada, jejaring sudah terbentuk, permodalan sudah disediakan melalui kerjasama dengan perbankan, maka selanjutnya adalah mendorong para calon lulusan untuk membuka bisnis. Semua tersebut tidak terlepas dari sinergi antara pihak dunia pendidikan, pelaku usaha, pemerintah dan stakeholder lainnya. Melalui sinergi tersebut, secara perlahan, mental lulusan yang semula berorientasi pada mencari pekerjaan, takut gagal dan tidak percaya diri untuk berbisnis maka akan berubah menjadi lulusan yang berorientasi membuka bisnis dan membuka lapangan kerja. Di beberapa institusi pendidikan, biro kewirausahaan dibentuk, salah satunya untuk menunjang praktik-praktik kewirausahaan di sekolah/kampus. Wadah ini semestinya dimanfaatkan sebagai media untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan ke kalangan siswa, yaitu melalui pelibatan siswa dan mahasiswa dalam pengelolaan usaha-usaha yang dilakukan. Dengan demikian, mereka dapat merasakan atmosfer berusaha dan mulai mendapatkan pengalaman mengenai bagaimana mengelola sebuah usaha.

Melatih Hard skills dan Soft skills

Dalam kaitannya dengan bimbingan karier, salah satu pokok bahasan yang perlu ditekankan pada calon lulusan adalah keseimbangan antara hard skills dan soft skills. Baik mereka yang nantinya memilih untuk mencari kerja ataupun hendak membuka bisnis sendiri, melatih hard skills dan soft skills sangatlah dibutuhkan. Selain melatih dan fokus kepada bidang studi yang ditekuni, bimbingan karier juga perlu terus memotivasi calon lulusan melatih kemampuan-kemampuan yang selama ini menjadi kelemahan sebagian besar lulusan, misalnya mengenai motivasi, komunikasi, disiplin, percaya diri dan kerja keras. Peran bimbingan karier adalah menggugah kesadaran peserta didik untuk terus mengasah kemampuan teknis yang berkaitan dengan bidang studi yang ditekuni, serta kemampuan non-teknis yang diperlukan dalam bekerja dan berusaha. Oleh sebab itu, sejak dini siswa-siswa perlu disadarkan untuk melatih hard skills dan soft skills mereka. Sejak masa Sekolah Menengah Pertama, paling tidak, bagian Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling perlu mulai menyiapkan kerangka dalam bimbingan karier, seperti mengenali potensi diri, minat siswa dan persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk mengejar karier yang ingin ditekuni. Pada jenjang pendidik ini, para siswa juga perlu mulai dikenalkan mengenai jurusan-jurusan yang ada untuk mendukung karier mereka, termasuk keahlian-keahlian teknis dan non-teknis yang diperlukan. Berkaitan dengan pemilihan jurusan, bimbingan karier perlu memberikan banyak informasi mengenai jurusan-jurusan yang perlu diambil oleh siswa. Misalnya, setelah lulus SMP, siswa diberi pilihan untuk sekolah di SMK atau SMA. Bimbingan karier juga perlu menginformasikan bagaimana jika mereka memilih SMA atau SMK, dan jurusan pendidikan apa yang harus siswa-siswa ambil setelah mereka lulus nanti beserta dengan hard skills dan soft skills yang akan dilatih dan diperoleh. Tidak kalah penting, peran bimbingan karier, di sekolah-sekolah terutama, adalah memberikan motivasi kepada para siswa agar terus bekerja dan belajar keras. Motivasi tersebut bisa berasal dari para alumni, entrepreneur, para pengguna lulusan dan berbagai jejaring yang dibangun. Melalui pengalaman-pengalaman yang ditularkan, para siswa akan mendapatkan inspirasi sehingga pada akhirnya mereka akan terlecut semangat untuk terus bekerja, belajar serta menyiapkan diri dengan cara melatih hard skills dan soft skills secara seimbang.

***

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier sangatlah penting dalam membimbing para siswa yang tengah belajar di institusi pendidikan. Bimbingan karier berperan untuk menginformasi berbagai hal yang berhubungan dengan karier dan masa depan para calon lulusan. Oleh sebab itu, bimbingan karier harus dimulai dan dilakukan secara dini melalui sebuah program yang komprehensif dengan menggandeng para pelaku usaha, entrepreneur, alumni, pemerintah untuk bersama-sama bahu-membahu memberikan informasi yang diperlukan bagi para calon lulusan, mulai dari mengenal potensi diri dan minat, jurusan-jurusan yang bisa ditempuh hingga ketrampilan-ketrampilan apa saja yang harus dipersiapkan dan dilatih. Saya percaya, dengan manajemen dan komunikasi yang bagus dan professional, maka kualitas sumber daya manusia Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Kegiatan Penelusuran Lulusan / Tamatan SMK YPT Banjarmasin

Pembekalan Prakerin Siswa SMK YPT Banjarmasin

PEMBEKALAN PESERTA PRAKERIN

Pembekalan Prakerin atau On The job Training rutin dilakukan sebelum para siswa terjun melaksanakan pembelajaran di luar sekolah atau Prakerin.

Bahan materi dalam Pembekalan ini adalah sebagai berikut : 

RUANG LINGKUP PRAKERIN
  • Tahap I: Pengamatan
Peserta didik mengamati kegiatan di tempat PKL kemudian merencanakan kegiatan nyata. Mengamati pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter budaya industri.
  • Tahap II: Meniru Tindakan (approximating)
Peserta didik melakukan tindakan seperti yang dilakukan oleh pekerja DUDI/ pembimbing industri. Meniru keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter budaya industri.
  • Tahap III: Kerja Dalam Bantuan dan Pengawasan
Peserta didik mulai bekerja dengan bantuan dan pengawasan pembimbing industri. 
  • Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning)
Pada saat melakukan pekerjaan, peserta didik hanya minta bantuan jika diperlukan. Menerapkan keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter budaya industri.
  • Tahap V: Aktualisasi dan Eksplorasi
Peserta didik menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya di sekolah, dengan aktif memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja, prosedur kerja, formula dan hal lain yang digunakan di dunia kerja (DU/DI). 


PELAKSANAAN PROGRAM PRAKERIN

Jurnal Kegiatan Prakerin 
  1. Selama melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri, peserta didik wajib mengisi jurnal kegiatan Prakerin.
  2. Jurnal dibuat selengkap mungkin sesuai dengan topik-topik pembelajaran/jenis pekerjaan dan tugas-tugas lain yang diberikan pembimbing industri.

Petunjuk Umum bagi Peserta Prakerin
  1. Peserta Prakerin memahami tata tertib/aturan yang berlaku di tempat Prakerin dan harus melaksanakan tata tertib/aturan tersebut.
  2. Peserta Prakerin menandatangani format tata tertib/aturan yang sudah disiapkan selama melaksanakan Prakerin.
  3. Peserta Prakerin harus mengisi Jurnal Prakerin sesuai dengan format jurnal yang ditetapkan satuan pendidikan dengan jujur. Pengisian jurnal ditulis tangan dengan rapi dan jelas.
  4. Peserta Prakerin memahami identitas perusahaan, riwayat singkat perusahaan dan struktur organisasi perusahaan sebagai kelengkapan dari jurnal Prakerin
  5. Peserta Prakerin mengenal staf / karyawan maupun deskripsi tugas dan tanggung jawabnya pada perusahaan tempat Prakerin
  6. Peserta Prakerin harus mengetahui jenis peralatan, bahan yang digunakan, proses yang dipakai dan nilai-nilai karakter budaya industri di tempat Prakerin.

Pada saat melaksanakan Prakerin agar memperhatikan hal-hal berikut :
  1. Berkonsultasi dengan pembimbing industri atau guru pembimbing dalam melaksanakan Prakerin.
  2. Menjaga etika, sopan santun, dan tata tertib, dan kebersihan selama mengikuti kegiatan Prakerin
  3. Selalu mematuhi jadwal PKL.
  4. Mengikuti penjelasan, arahan dari pembimbing industri.
  5. Mencatat agenda kegiatan harian pada buku jurnal PKL dengan benar dan di paraf oleh pembimbing industri.
  6. Melaksanakan tugas yang diberikan pembimbing DU/DI dengan sungguh-sunguh, bertanggung-jawab, disiplin, bekerja keras dan penuh percaya diri.
  7. Setelah selesai melaksanakan PKL, agar membuat dokumen portopolio/laporan PKL secara jujur dan bertanggung-jawab berdasarkan jurnal pelaksanaan PKL. 


TATA ATURAN KERJA SAAT PRAKTIK KERJA INDUSTRI (MAGANG) DI DU/DI

SISWA DIWAJIBKAN :
  1. Bekerja dengan penuh kejujuran dan rasa tanggung jawab
  2. Mematuhi dan mentaati peraturan yang berlaku di Instansi/tempat berlangsungnya Prakerin.
  3. Berada di tempat Prakerin 10 menit sebelum Praktek  dimulai.
  4. Menunjukkan sikap sopan, jujur, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif pada saat melakukan Prakerin.
  5. Menggunakan seragam Praktik.
  6. Memberikan salam pada saat datang dan mohon diri pada saat pulang / pergi, serta memberitahu Pembimbing Industri apabila berhalangan hadir atau bermaksud meninggalkan tempat Prakerin (karena urusan tertentu).
  7. Segera melaporkan pada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau salah mengambil alat / bahan.
  8. Segera membicarakan dengan pembimbing Prakerin DU/DI, Guru Pembimbing, atau petugas yang ditunjuk apabila menemui kesulitan.
  9. Mengembalikan dan mengatur kembali peralatan yang sudah selesai dipergunakan sebelum meninggalkan tempat.
  10. Mengisi dan menyerahkan buku catatan / lembar kegiatan siswa.
  11. Menunjukkan surat keterangan dokter jika berhalangan mengikuti Prakerin disebabkan sakit.
  12. Menjaga kebersihan dan kerapian selama mengikuti Prakerin.

SISWA DILARANG :
  1. Mengisap rokok, narkoba, berbuat asusila di tempat Prakerin.
  2. Menerima tamu pribadi pada saat Prakerin.
  3. Menggunakan telepon/fasilitas milik perusahaan tanpa izin petugas.
  4. Pindah tempat Prakerin, kecuali atas ijin Penanggung Jawab Prakerin


SANKSI-SANKSI BILA MELANGGAR TATA TERTIB PRAKTIK SAAT PRAKERIN (MAGANG) DI DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI

Pelanggaran tata tertib ini akan dikenakan sanksi :
  1. Peringatan secara lisan.
  2. Peringatan tertulis.
  3. Pemberhentian sementara dari tempat Prakerin.
  4. Dikeluarkan dari tempat Prakerin







Sosialisasi Prakerin SMK YPT Banjarmasin

Latar Belakang Praktik Kerja Industri

PENGERTIAN PRAKERIN

      Prakerin (Praktek Kerja Industri) ialah suatu kegiatan pendidikan yang wajib diikuti untuk siswa/siswi SMK, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha/Dunia Industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa/siswi SMK dengan kompetensi/kemampuan siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak dan ketat dalam persaingannya.

     Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang di suatu  tempat kerja baik di dunia usaha ataupun dunia industri setidaknya sudah mempunyai kemampuan dasar sesuai dengan bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah untuk mempunyai ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia industri.

   Alasan utama mengapa para siswa/siswi SMK harus mempunyai bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan praktek kerja industri tidak mengalami kendala dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan oleh kejuruan terkait.

     Dalam pelaksanaan prakerin ini diharapkan setiap siswa/siswi mampu mengikuti serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia usaha ataupun di dunia industri agar siswa/siswa tersebut dapat  mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa dan siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia usaha atau dunia industri.

TUJUAN PRAKERIN

     Tujuan prakerin atau PKL yang paling utama ialah meningkatkan kompetensi siswa dalam melatih kemampuan dalam dunia kerja. Selain itu, tujuan lainnya ialah wadah untuk meningkatkan kualitas siswa SMK menurut jurusan masing-masing. Kegiatan ini ditujukan untuk memantapkan kegiatan di dunia kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Tujuan Prakerin ini antara lain sebagai berikut :
  1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
  2. Membentuk Pola pikir yang membangun siswa/siswi prakerin
  3. Melatih siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara profesional di dalam dunia kerja yang sebenarnya
  4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa/siswi praktik kerja industri
  5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa/siswi prakerin sesuai bidangnya masing masing.
  6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
  7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia usaha ataupun dunia industri.


MANFAAT PRAKERIN

Berikut ini merupakan beberapa Manfaat Prakerin :
  1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan semangat kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
  2. Memperkuat hubungan sekolah dengan dunia industri dan dunia usaha
  3. Memajukan Efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
  4. Memberikan penghargaan dan Pengakuan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
  5. Menyiapkan SDM yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman di era teknologi informasi dan komunikasi.

  • Kumpulan Foto Prakerin Siswa Jurusan TPTL di PLTA Riam Kanan, dapat anda lihat pada link di bawah ini👇